Review Argantara, Adu Akting Aliando Syarif dan Natasha Wilona
foto: instagram/hitmakestudio |
Secara singkat film ini menceritakan tentang pernikahan remaja yang terpaksa dilakukan karena amanat sahabat sibapak.
Remaja 16 tahun dan 17 tahun melangsungkan pernikahannya bahkan masih dalam masa sekolah dan merahasiakan pernikahan mereka dari sekolah dan teman temannya.
Review Film Argantara
Setelah menonton film berdurasi 1 jam 45 menit ini saya ingin sedikit memberikan review dari pandangan saya pribadi yang sudah menontonnya. Mungkin lebih fokus dengan jalan ceritanya.
Kisah Pernikahan Remaja ulah Orang Tua
Kenapa disini saya bilang ulah orang tua? Ya karena inti dari pernikahan Arga dan Syera adalah hutang budi ayah Syera kepada almarhum ayah Arga selaku sahabatnya.
Syera menjadi penebus hutang budi ayahnya diusia 16 tahun harus menikah dengan laki-laki yang bukan pilihannya. Meski ibu Syera dan Ibu Arga tidak terlalu memaksakan tapi malah si Arga dengan sengaja menyetuju pernikahan itu.
Romantisasi Pernikahan Usia Dini
Setelah menikah, Arga dan Syera menempati satu rumah yang terpisah dari orang tua mereka. Disini terjadilah dialog-dialog yang menurut saya terlalu diromantisasi. Apalagi kata-kata yang selalu dikeluarkan Arga yang bilang dikit-dikit "kan sudah suami istri".
Mungkin ceritanya tidak terlalu masuk bagi saya yang bukan remaja lagi. Tapi cerita ini sangat menggembirakan bagi remaja-remaja yang duduk dibagian kanan penonton bioskop saat saya menonton. Mereka menikmati kata-kata rayuan, dan adegan adegan romantis yang disajikan film ini sehingga mereka seakan terbawa suasana, terbukti tiap adegan rayuan dan kata-kata manis Arga mereka bersorak seakan merasakan diposisi Syera.
Cerita yang Sudah Umum
Mohon maaf buat yang gak suka tulisan ini, tapi ini pendapat saya pribadi. Cerita dalam film ini menurut saya udah umum bangat. Bermula dari hutang budi orang tua, anak disuruh kawin muda untuk ganti hutang budi, love hate relationship, cerita ini udah sangat umum bagi saya dan sangat sering nonton versi sinetronnya. Dipertengahan tayangan membuat saya bosan untuk menontonnya.
Tapi untuk akting para pemainnya saya suka, apalagi Natasha Wilona cara memainkan ekspresinya sangat pas ketika gugup, menangis dan marah.
Pengambilan Gambar yang Bagus
Untuk pengambilan gambarnya saya merasa cukup puas dan memanjakan mata saat menontonnya. Adegan action yang disajikan juga terlihat real. Mungkin hanya satu saja saat adegan perkelahian besarnya ada scene lampu kelap kelip aduh bikin sakit mata, beberapa kali saya tutup mata karena tidak kuat menahannya.
Adegan Action yang Memukau
Awalnya saya ga ekspetasi tinggi untuk adegan action atau perkelahian dalam film ini karena saya menganggap fokusnya diromance, namun ternyata adegan action yang disajikan cukup membuat puas apalagi pas puncak konflik Aldi dan Agra.
Mungkin itu review sedikit dari saya, ini berdasarkan apa yang saya rasakan dan lihat langsung saat menonton film ini. Jika ada pendapat lain boleh sharing di kolom komen, karena pendapat tiap orang tentu berbeda.
Post a Comment for "Review Argantara, Adu Akting Aliando Syarif dan Natasha Wilona"
Post a Comment